Mamah,
Sepertinya saat ini aku mulai terampil memasak oseng terong.
Padahal dulu aku pernah mengejek masakanmu.
Katamu terong itu makanan terenak.
Ku tanya dimana enaknya rasanya amat lembek.
Katamu, bayangkan saja seperti makan daging semur.
Ah lagi lagi aku mungkin menyakiti hatimu, kubilang tidak enak tidak bisa aku telan.
Mamah hanya senyum, awas saja kalau nanti suka.
Dalam pikiranku, ah mana mungkin.
Ternyata sekarang aku amat rindu masakanmu mah, oseng terong yang dulu aku cela malah menjadi kesukaanku.
Tiap gigitannya aku jadi ingat mamah.
Ma, kalau di surga bisakah aku makan masakanmu? Akan aku makan oseng terong buatanmu.
0 komentar:
Posting Komentar