Penyebab Gatal Kepalaku

Ku kira aku mulai gila..

Kepalaku gatal tiba tiba, panas dan rasanya ingin ku hempaskan saja.
Pagi hari aku datang ke kantor dengan linglung, ya sedikit gatal kututupi dengan cara mendistraksi pikiranku.
Ku kira ini gejala gila kesekian kalinya, gatal tak terkira tapi dibanding ketombe ku biasanya ini tak seberapa.
Aku gerah, minta sisir serit. Pada malam hari aku sisir atas ke bawah rambutku.
Nah, ada mahluk kecil yang kena. Dan ternyata aku berkutu!
Kutu terakhir yg kurasakan adalah saat smp kelas 2 mungkin tahun 2012. Yang setiap harinya selalu mamah sisir dan siaran bahasa sundanya. Ah malah jadi rindu mamahku, apalagi saat subuh aku memimpikannya.
Dalam mimpinya aku sedang berlibur ke kolam air panas, yg entah dimana mungkin terbayang olehku itu sari ater. Kolamnya banyak, dan ada semacam gazebo dan saung agak besar seperti shelter. Aku berlibur bersama suamiku, tapi dia di telpon kantornya. Katanya teman kantor ada acara di tempat yang sama, akhirnya suamiku meninggalkanku untuk menemui temannya. Amat sangat menyenangkan sepertinya sampai lupa aku. Ah tidak apa aku juga bisa menemukan kebahagiaanku tanpanya, pikirku dalam mimpi. Lalu aku bergegas menuju shelter untuk mengganti baju, karena saat itu yang dikenakan adalah baju tidur. Tiba tiba dari ujung kolam ku lihat teman kuliahku, seorang perempuan mirip syahrini tersenyum diujung kolam menatapku. Kusapa dia, yaa aku bisa bersenang senang juga kan tanpanya. Aku langsung menceburkan diri ke kolam, temanku itu malah meneriakiku karena aku berenang menggunakan baju tidur. Entah lah ada rasa malu dalam mimpi, aku bilang padanya kalau aku akan balik lagi. Saat sampai shelter adik perempuanku pakai baju gamis, tapi atasan bajunya seperti milikku. Aku suruh ia melepasnya, ia tetap bersikukuh jika itu bajunya. Dan kulihat lantai disebelahku, betapa malunya karena baju milikku ada di lantai bawah meja. Ku pikir kita tidak memiliki pakaian yang sama. Saat hendak berenang aku teringat bapak dan mamahku, mereka menunggu di gazebo. Mamahku sedang duduk tersenyum menatapku dengan tatapan sendu. Ku tanya apakah akan ikut berenang bersamaku? Kenapa kalian mencapai titik ini jika tidak akan berenang?
Mamahku bilang bajunya tidak dibawa, biarlah dia menonton dan menikmati kami yang akan beraksi. Sementara bapakku juga tak membawa pakaian berenang, aku tawarkan untuk beli saja.
Lalu tetyata aku hanya mimpi.

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top